Perbedaan Lisogenik dan Siklus Litik Pada Virus – Pada pembelajaran kali ini, kita akan mempelajari perbedaan lisogenik dan siklus litik pada virus.
Akan tetapi, sebelum mempelajari perbedaan dari keduanya. Kita akan mempelajari definisi lisogenik dan siklus litik terlebih dahulu.
Tanpa berlama-lama lagi, mari langsung saja kita bahas satu per satu.
Pengertian Virus
Virus merupakan agen infeksi yang tidak dapat berkembangbiak pada diri mereka sendiri, karena tidak memiliki struktur seluler atau aseluler dan banyak dikenal sebagai parasit obligat non hidup.
Baca Juga :
- Reproduksi Virus
- Contoh Peranan Virus yang Merugikan Manusia
- Peranan dan Manfaat Virus yang Menguntungkan
Agar dapat bereproduksi dan berkembangbiak, virus harus memasukkan sel hidup ke organisme atau mahkluk hidup lainnya supaya dapat memulai proses perkembangbiakan.
Proses penggandaan atau perkembangbiakan virus didalam tubuh organisme lainnya dinamakan dengan replikasi. Terdapat dua pola virus yang berbeda, yaitu siklus lisogenik dan siklus litik.
Kedua pola tersebut juga dapat saling bertukar, bahkan beberapa virus menunjukan atau memiliki kedua pola tersebut. Biasanya virus pertama kali meniru siklus lisogenik, kemudian baru berubah menjadi ke siklus litik.
- Siklus Litik
Pada siklus litik, biasanya dianggap sebagai pola siklus replika utama. Virus yang menunjukan pola siklus litik pertama kali akan masuk ke sel, meniru, dan mengakibatkan sel meledak serta melepaskan virus baru.
Hal ini dikarenakan, virus memasukkan asam nukleat berupa RNA atau DNA kedalam sel inang dan kemudian gen tertentu mengambil alih proses metabolisme sel inang tersebut.
Selanjutnya virus akan mengarahkan sel inang untuk menghasilkan virus-virus baru dari gen dan protein untuk virus yang matang, dan pada akhirnya sel inang akan meledak yang mengakibatkan virus-virus terlepas.
- Siklus Lisogenik
Pada siklus lisogenik, DNA atau RNA virus akan memasuki sel dan mengontaminasi kedalam DNA inang untuk menghasilkan gen baru yang disebut dengan profag.
Sehingga, DNA virus menjadi materi genetik dari sel dan tidak ada partikel keturunan yang diproduksi seperti yang ada di siklus litik.
Jika kromosom DNA sel inang berkembangbiak dalam proses pembelahan sel, maka profag pasif dan non virulen juga ikut berkembangbiak.
Hal ini dapat mengubah karakteristik utama virus, akan tetapi tidak dapat menghancurkannya. Dalam siklus lisogenik, tidak terdapat gejala virus karena gejala baru akan terjadi setelah infeksi virus menyebar.
Akan tetapi, RNA atau DNA tetap berada didalam sel dan akan tetap ada hingga organisme tersebut mati. Tetapi, jika organisme tersebut terkena terkena radiasi, mutasi, atau stress siklus lisogenik akan berubah menjadi siklus litik.
Perbedaan Litik dan Lisogenik
Berikut beberapa perbedaan antara siklus litik dan siklus lisogenik pada virus.
- Pada siklus litik, asam nukleat virus menggeser dan menghancurkan RNA atau DNA dari inang. Sedangkan pada siklus lisogenik, DNA atau RNA virus tidak menggeser dan menghancurkan RNA atau DNA inang melainkan hanya terintegrasi saja.
- Pada litik RNA atau DNA virus mengontrol fungsi sel, sedangkan pada lisogenik DNA atau RNA hanya membuat hubungan jangka panjang saja dengan sel inang.
- Replikasi DNA atau RNA hanya terjadi pada siklus lisogenik saja, sedangkan pada siklus litik tidak terjadi.
- Menghasilkan fase ketururnan hanya terjadi pada siklus litik.
- Profag hanya dapat dilihat di siklus lisogenik.
- Pada siklus litik terdapat gejala infeksi, sedangkan pada siklus lisogenik tidak terdapat gejala setelah terjadinya infeksi.
0 Response to "Perbedaan Lisogenik dan Siklus Litik Pada Virus"
Post a Comment