Panduan dan Cara Budidaya Tanaman Gambir

Panduan dan Cara Budidaya Tanaman Gambir – Tanaman gambir atau sering disebut juga dengan Uncaria gambir Roxb adalah tanaman yang banyak ditemukan di kawasan Asia Tenggara terutama di Indonesia dan Malaysia.

Di Indonesia, tanaman ini banyak ditemukan di hutan-hutan kawasan Sumatra dan termasuk dalam keluarga kopi-kopian atau Rubiaceae serta memiliki batang berkayu.

Masyarakat Indonesia memanfaatkan gambir untuk bahan campuran menyirih, bahan perekat kayu, bahan kosmestik, pewarna tekstil, dan bahan baku obat-obatan tradisional.

budidaya gambir

Tanaman gambir termasuk salah satu komoditas perkebunan yang tersebar di beberapa wilayah terutama pada Sumatra Barat, Sumatra Utara, Riau, Kepulauan Riau, Aceh, hingga Sumatra Selatan.

Hingga tahun 2011, perkebunan gambir yang ada di Indonesia mencapai 37.300 Ha dengan jumlah produksi sekitar 23.200 ton.

Hasil tersebut sebagian diekspor ke beberapa Negara di Asia seperti Singapura, Malaysia, Bangladesh, Nepal, Pakistan, dan India.

Dari hasil ekspor gambir sekitar 18.300 ton, pada tahun 2009 mampu menyumbangkan devisa bagi Negara sebesar US $ 38.040.

Panduan dan Budidaya Tanaman Gambir

  • Lahan dan Agroklimat Untuk menanam tanaman gambir, kita dapat menanamnya pada tanah jenis podsolik merah kuning hingga merah kecoklatan. Memiliki ph atau keasaman tanah antara 4,8 – 5,5. Berada di ketinggian antara 5 – 1.100 meter dan memiliki kemiringan tanah sekitar 15 %. Untuk iklim yang cocok untuk pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan gambir ialah wilayah yang memiliki curah hujan antara 2.500 – 3.350 mm per tahun, dengan suhu udara antara 20 – 40° C dan memiliki kelembapan udara sekitar 70 – 85 %.
  • Benih; Usahakan menggunakan benih yang diambil dari varietas unggul, agar pemulihan pertumbuhan daun berjalan dengan cepat, dan pilihlah tanaman yang sudah berusia antara 10 -13 tahun dengan tinggi rumpun sekitar 300 cm serta panjang cabang antara 300 – 500 cm.
  • Penyiapan; Benih tanaman gembir yang baik untuk digunakan pengembangan adalah bagian biji. Biji tersebut dapat kita dapatkan dari buah yang sudah matang petik dan ditandai dengan polong yang berubah warna menjadi hitam agak kecoklatan sebelum pecah.
  • Persemaian buah; Jemur buah dipanasan matahari hingga polongnya pecah, selanjutnya keluarkan biji dan bersihkan dari kotoran yang menempel serta simpan di dalam tempat hampa udara.
  • Pengencambahan; Untuk melakukan proses pengencambahan, akan lebih maksimal jika dilakukan pada tempat yang rata, dicampur dengan pupuk kandang, dan memiliki permukaan yang licin agar kecambah tumbuh lebih cepat. Tunggu hingga benih tersebut berdaun 2 – 3 pasang, jika sudah mulai tumbuh maka biji sudah siap untuk ditanam di lapangan.
  • Persiapan lahan; Bersihkan lahan yang akan kita gunakan, selanjutnya lakukan pengajiran dan pembuatan lubang tanam sekitar 40 x 40 x 40 cm. Biarkan hingga 15 hari, setelah 15 hari baru masukan tanaman gambir dan tutup dengan tanah yang sudah dicampuri dengan pupuk.
  • Penyiangan; Penggemburan dan penyiangan tanah disekitar tanaman sangat dianjurkan, hingga tanaman berusia sekitar 3 – 4 tahun.
  • Pemupukan; Berikan pupuk NPK dan pupuk organik setiap 1 minggu sekali, agar tanaman tumbuh dan berkembang dengan baik.
  • Merundukan; Tujuan melakukan merundukan agar tanaman semakin rimbun, subur, dan berdaun lebat. Caranya dengan mengikat setiap batang yang mulai tumbuh, kemudian tarik menuju kearah bawah dan akhirnya merunduk ke luar cabang baru.
  • Panen; Tanaman gambir dapat kita panen jika sudah berusia diatas 2 tahun, sedangkan panen selanjutnya sekitar 6 bulan setelah dilakukan panen sebelumnya. Dalam setahun, gambir dapat dipanen antara 2 – 3 kali.

Baca Artikel :

  • Cara Budidaya Tanaman Katuk
  • Cara Budidaya Tanaman Petai
  • Cara Budidaya Tanaman Kecipir
Sumber : http://agroteknologi.web.id/panduan-dan-cara-budidaya-tanaman-gambir/


0 Response to "Panduan dan Cara Budidaya Tanaman Gambir"

Post a Comment